Ketika perasaan itu lahir
Segala yang ada terasa begitu tiba-tiba
Membuat hati ini bergetar
Oleh kehadirannya yang begitu mempesona jiwa
Bayangan dirinya bagaikan batu mulia
Terlihat begitu murni dan bersinar dari segala penjuru
Membuat siluet indah dalam hati yang terluka
Membawa secercah harapan dalam bayangan kelam masa lalu
Dalam setiap gerak tubuhnya
Menggugah naluri terdalam seorang wanita
Dalam setiap pandangan matanya
Memancarkan cinta yang begitu dalam walau terbungkus kepedihan
Hatinya pernah terluka oleh wanita
Dirinya pernah tenggelam dalam kebutaan cinta
Jiwanya pernah terguncang merasakan sakit yang tiada henti
Tapi ketegarannya menghasilkan sebuah harapan
Harapan akan cinta dan kebahagiaan
Sebagai pengganti kesedihannya di masa lalu
Harapan akan masa depan yang gemilang
Bersama wanita yang diinginkannya
(Rania - January 2009)
Hmmm....lanjutan dari postingan sebelumnya....puisi ini sebenarnya dibuat sebelum puisi "Cita dan Harapan" di bulan yang sama Januari tahun 2009....sebulan setelah kami resmi berpacaran....hehehe....disaat sedang mengerjakan suatu dokumen di kantor, tiba2 timbul kerinduan yang amat sangat terhadap mantan rekan kerja satu tim saya yang tadinya selalu duduk manis di samping saya....saat itu ingin sekali rasanya saya membuat sebuah puisi yang menggambarkan "DIA" yang sebulan terakhir ini selalu ada dalam hati dan pikiran saya *haha lebaaayyy*....sama seperti puisi "Cita dan Harapan", puisi ini juga dibuat dalam waktu kurang lebih 1 jam....saya hanya butuh konsentrasi untuk membaca pikiran saya sendiri dan merangkainya dalam bentuk uraian kata....dan jadilah puisi ini....sangat sederhana memang karena saya bukan seorang penulis/sastrawati yang handal, melainkan hanya seorang amatir yang kebetulan sangat suka membuat puisi....tapi sekali lagi, puisi ini mempunyai makna yang mendalam bagi saya (si penulis) dan juga bagi "DIA" yang menjadi obyek dari puisi ini....hehehe
SELAMAT MEMBACA....
Sunday, February 7, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ciyeeehhh...so sweet! Prikitiw ^_^
ReplyDeleteGodd...good..so romantic:-p Kalo kita mah lempeeeng aja kaya jalan tol (ga ada yg berjiwa pujangga), wkwkwkwk....
makasiii mba...btw puisi "DIA" ini dapat dengan mudah ditebak kan maknanya? sama mudahnya seperti puisi sebelumnya? ada cerita tentang "masa lalu", "masa sekarang", dan "masa yang akan datang" di dalamnya...hehehe
ReplyDeleteyaaa..meskipun bukan pujangga, tapi ngertilah kalo cuman maknanya, hihih....
ReplyDeleteTp kenapa banyak bumbu sakit hati masa lalu yah? Dudududu...masih muda kok dah punya "trauma", wkwkwkw:-p
Siiplah....hyuks terus menulis dan berpuisi :-p